Solo - Rencana Pemkot Surakarta memberikan bantuan beras kepada warga kurang beruntung sebagai pendamping program beras untuk keluarga miskin (raskin), akhirnya tertunda. Alasannya, tidak ada anggaran yang mencukupi untuk pelaksanaan program yang disebut sebagai Program Beras Kota tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian Kota Solo, Asih Widodo, mengatakan, semula program tersebut akan direalisasikan pada awal 2011 ini. Namun akhirnya diputuskan penundaan tanpa batas waktu karena keterbatasan dana yang tersedia.
Program Beras Kota ini disampaikan Walikota Surakarta, Joko Widodo, pertengahan Desember 2010 lalu. Tujuan pemberian beras bantuan tersebut adalah sebagai pendamping program raskin yang dicanangkan Pemerintah. Menurut Joko jatah raskin 15 kg/RTS (rumah tangga sasaran) belum mencukupi.
"Total anggaran keseluruhan dibutuhkan dana Rp 17 M. Sedangkan anggaran yang tersedia saat ini hanya Rp 4,5 M. Jika tetap dipaksakan, dengan jumlah RTS (rumah tangga sasaran -red) sebanyak 21.954, maka hanya akan mendapat 2 kg/RTS. Padahal targetnya 10 kg/RTS," ujar Asih kepada wartawan di Solo, Senin (3/1/2011).
Lebih lanjut, Asih memaparkan dana yang semula ditargetkan tersedia adalah minimal Rp 25 M. Sebab selain Rp 17 M untuk memenuhi kebutuhan 21.954 RTS yang telah didata, Pemkot semula juga menargetkan memberikan bantuan beras tersebut kepada warga jompo dan janda yang jumlahnya diperkirakan sekitar 10 persen dari RTS.
"Kami sudah mengajukan dana itu kepada panitia anggaran, tetapi memang anggarannya terbatas. Program ini bagus, selain meningkatkan kualitas beras yang dikonsumsi RTS, juga bisa mengendalikan laju inflasi. Mudah-mudahan tahun depan bisa dilaksanakan," ujar Asih Widodo.
Kepala Bagian Perekonomian Kota Solo, Asih Widodo, mengatakan, semula program tersebut akan direalisasikan pada awal 2011 ini. Namun akhirnya diputuskan penundaan tanpa batas waktu karena keterbatasan dana yang tersedia.
Program Beras Kota ini disampaikan Walikota Surakarta, Joko Widodo, pertengahan Desember 2010 lalu. Tujuan pemberian beras bantuan tersebut adalah sebagai pendamping program raskin yang dicanangkan Pemerintah. Menurut Joko jatah raskin 15 kg/RTS (rumah tangga sasaran) belum mencukupi.
"Total anggaran keseluruhan dibutuhkan dana Rp 17 M. Sedangkan anggaran yang tersedia saat ini hanya Rp 4,5 M. Jika tetap dipaksakan, dengan jumlah RTS (rumah tangga sasaran -red) sebanyak 21.954, maka hanya akan mendapat 2 kg/RTS. Padahal targetnya 10 kg/RTS," ujar Asih kepada wartawan di Solo, Senin (3/1/2011).
Lebih lanjut, Asih memaparkan dana yang semula ditargetkan tersedia adalah minimal Rp 25 M. Sebab selain Rp 17 M untuk memenuhi kebutuhan 21.954 RTS yang telah didata, Pemkot semula juga menargetkan memberikan bantuan beras tersebut kepada warga jompo dan janda yang jumlahnya diperkirakan sekitar 10 persen dari RTS.
"Kami sudah mengajukan dana itu kepada panitia anggaran, tetapi memang anggarannya terbatas. Program ini bagus, selain meningkatkan kualitas beras yang dikonsumsi RTS, juga bisa mengendalikan laju inflasi. Mudah-mudahan tahun depan bisa dilaksanakan," ujar Asih Widodo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar